Yogyakarta 16-11-2013
Tapi ini bukan soal penantian kasih. bukan pula soal harapan. salah satu alasan mengapa saya memilih untuk tetap keluar adalah karena saya teramat mencintai keadilan, kesetaraan. Menyesap kegelapan dalam diam kesendirian. khidmat. transparan. memabukkan. Malam itu saya keluar dari Ponpes Krapyak . Berdiam-diam dan berharap tidak ada satupun pengurus yang tahu, memanjat pagar, berjalan kaki menuju toserba di deretan ruko depan. membeli rokok Marlboro satu bungkus untuk perbekalan. Siapa sangka justru di fase anomali seperti itu saya di cumbu malam tanpa peringatan? Terbuai. Saya lunglai. Kaki saya melangkah lebih jauh, meninggalkan tubuh yang terlalu gontai di balik tirai. Seutas fragmen perpisahan tanpa pamitan. "Batang pertama membara" Saya menyapa lalu lintas. senyap. Hanya ada deru nafas. Hanya desau angin selewat pintas. Sapuannya mempercepat laju bara, memperkosa batang pertama, hingga kandas terbakar tuntas. Bangsat! Sekalipun belaiannya nikmat. "Bata