#Pojok
Alkisah sebuah bejana, berisikan sebongkah malam yang mungkin belum terlalu larut ketika saya kehabisan rokok dan memutuskan untuk pergi ke toserba di deretan ruko depan. belum terlalu larut, tapi cukup sepi untuk jalan kaki. Hanya beberapa anjing milik orang yang masih berjaga, menyalak satu kali dua. Juga sepoi yang melengkung pelan, membawa sehelai sampah plastik makanan ringan bertuliskan richeese nabati. Lalu langkah saya terhenti.
Makanan ringan kesukaan anda di bangku SMA. Mengungkit satu alasan mengapa satu tahun lalu saya tidak memilih coklat untuk tanggal 14 februari. Sekaligus satu-satunya makanan ringan yang mampu membawa pikiran saya pergi. Jauh. Menyisakan kernyit di dahi. Lantas kembali sadar dengan sebatang rokok sudah diapit di sudut jemari.
Sedikit tentangmu yang dulu membeku,
masih tetap saja mengganggu,
distraksi tiada menentu…
Dan di malam yang sama, cerita di dasar bejana menjelma tinta untuk melukis nebula. Ada nama anda terukir di antaranya.
Lama setelah malam itu, sang bejana menulis cerita baru. Berisikan degup jantung seorang penulis amatiran yang gugup di suatu sore yang kuyup, ia mendapati dirinya terusik di balik alat tulis. Agak memalukan sesungguhnya. Padahal demam menulis itu perkara biasa. Lakukan seperti apa yang sudah dilatih dan ditempa dan semuanya akan baik-baik saja kata mereka. Selanjutnya tidak menjadi mudah. Alih-alih saya menelan ludah.
Anda datang. Menjadi satu alasan mengapa tangan saya malah semakin gemetar. Mekanika getaran yang tidak asing lagi. Selalu terjadi, sebagai efek samping kala tatapan kita bertemu pada satu titik frekuensi. Nyata, bukan lagi dimensi mimpi.
Dan sebelum lagu ini tersia,
tolong suruh aku berhenti,
menanti dirimu kembali
Alkisah sebuah bejana, berisikan sebongkah cerita yang tidak tuntas. Namun bukan cerita tentang seorang yang menyesal pun rasa yang tidak berbelas. Melainkan tentang seorang yang kerap bertanya: "Kapan segala fragmen terkonstruksi dengan jelas?"
***
Komentar
Hehe..
Tulisan yg bagus :)
Nice Post ;)
gk tau mau komen apa,, puitis..
Barangkali jawabannya begini: tatkala kau sudah kumpulkan semua bagiannya dan merakitnya menjadi satu kesatuan yang utuh,
Salam kenal, ditunggu kunjungan baliknya
entah lah.. apa itu bejana, atau bencana