Shackled














Jogja, 8 November 2013

Kita berjumpa pada kopi setengah gelas. Dengan medium pesan berupa air panas, berikut wadah porselen berlapis polesan kuas. Kafein menyapa glukosa. Mencoba sejauh mungkin merambah siklus yang sama sekali tidak serupa, meski bukan berarti menunda malapetaka.

Kita terjaga dalam tidur sayup. Bertukar degup walau sesekali menyebar kabut gugup. Wajar. Proses saling mengenal. Sesuatu yang menjadikan kaum muda masa kini dangkal akan tekanan radikal bernama kekal. Naif yang masif. Kita setuju sambil mencuri rayu. Satu demi satu. Sampai lingua franca gagal menjadi penghantar aksara sejurus cumbu.

Kita bertemu pada paras setengah memelas. Dengan medium pesan berupa kepulan asap, berikut langkah pongah sepasang kaki gontai. Nikotin menyapa kafe'in. Mencoba halusinasi merasuk delusi, meski bukan tanpa ironi.

Mungkin kita sama-sama jera. Mendidih mala rindu lalu melepuh menjadi jenuh. Kita boleh menghela peluh, sekalipun luka itu tidak kunjung sembuh. Dan kita… Terbelenggu… Sandiwara pembujuk waktu…



***

Komentar

Unknown mengatakan…
Jadilah gula dalam kopiku :D _hehe